Membangun Kebiasaan Baik


Satu pekan yang lalu saya diminta mengisi sebuah kajian di UI dengan tema “Membangun Kebiasaan Baik”. Temanya nggak nyantai banget, wong yang diminta ngomong ini juga masih berjibaku membangun kebiasaan baik :))

Singkat cerita sudah beres lah nyampein materinya. Sampai kemudian 1-2 hari kemudian, ada yang japri WA. Terus nanya pertanyaan yang…udah berat, panjang kayak kereta lagi πŸ˜€

Bismillaah, akhirnya saya jawab begini.

Sbnrnya byk referensi aktivitas 24 jam Rasulullah SAW..salah satunya ini https://www.google.com/amp/s/tricahyo8689.wordpress.com/2013/09/15/24-jam-bersama-rasulullah/amp/

Yg jelas, ga apple to apple membandingkan aktivitas kita dg Rasulullah yg tdk hanya diisi ibadah dan aktivitas manusia pd umumnya, tp jg berdakwah, berperang, dsb.

Prinsip pentingnya mnrt sy dr apa2 yg sy sudah pelajari:

1. Miliki orientasi bahwa semua yg kita lakukan hanya utk mendapatkan ridho Allah. Inna sholaati wa nusuuki, wa mahyaya wa mamaati lillahi robbil ‘aalamiin. Ibadah tdk hanya sholat dan tilawah, bekerja pun bs bernilai ibadah, PJJ, mengerjakan tugas pun sgt bs bernilai ibadah. Mindset Allah ada tujuan hrs dpt masuk dlm ruang kesadaran berfikir kita setiap saat.

2. Mulai berfikir dan menjalani kehidupan dg pertanyaan, apa yg hrs sy lakukan utk mendapatkan ridho Allah? Allah ridho sy jd orang kyk gimana ya? Antara dua pilihan A dan B, mana pilihan yg plg Allah ridho? Susun target hidup jangka panjang, menengah hingga harian apa yg mau kita capai. Dg memiliki planning ini, kita jd tau apa yg hrs kita kejar setiap hari, utk mendapatkan ridho Allah.

3. Eksperimen utk menjalankan poin ke 2 setiap hari, gmn biar efektif dan optimal. Setiap orang polanya beda2, motivasi nya beda2..jd terus cari style self management kita.

Prinsip nya :

1) Rencanakan

2) Jalankan

3) Evaluasi (klo sdh bagus alhamdulilaah, klo blm bagus identifikasi apa yg salah. Apakah pas bgt lg sibuk aja, jd ada waktu utk tilawah misalnya..atau mmg targetnya msh ketinggian)

4) Adjustment sesuai hasil evaluasi. Balik lg ke no 1

Udaah, gitu aja kok hidup πŸ˜ƒ

Allah cuma minta kita utk berusaha sesuai dg apa yg kita bs. Fattaqulloha mastatho’tum..Yg penting terus istiqomah begitu, sampai nanti kita wafat. 😊

Klo msh mahasiswa insyaa Allah msh byk waktu2 yg bs disiasati, blm punya kerjaan yg hrs lembur2 atau anak yg nggelandotin tiap hari kan? Hehe..insyaa Allah bs, tgl srg2 eksperimen aja.

Semangaat ya, semoga Allah mudahkan..mhn doanya buat sy jg agar bs istiqomah menjalankan apa yg sy sampaikan ini dan kmrn2.. πŸ˜ƒ

Lagi-lagi, saya merasa gak berkapasitas untuk menjawab hal ini. Tapi…kalau mungkin ini ‘sentilan’ Allah buat saya yang masih harus banyaaak berbenah diri. Kalau dengerin nasehat orang udah “kebal” kupingnya, tapi kalau dengerin nasehat yang keluar dari mulut sendiri jadi lebih daleem..karena setiap apa yang kita omongin, pasti dipikirin dulu,

“Apa iya sudah udah ngelakuin itu? OMDO mah ente, Big…”

Doain saya ya. Saya doain juga yang baca tulisan ini. Semoga kita semua bisa istiqomah menjadi hamba Allah yang lebih baik setiap hari..

The Power of Morning


8 Agustus 2016 jam 6.31

Dulu saya pernah mendapat nasihat, kira-kira narasinya seperti ini : Orang yang dapat mewujudkan cita-cita, impian, target hidup sepanjang hidupnya, adalah orang yang berhasil mencapai target tahunannya pada tahun-tahun kehidupan mereka. Orang yang berhasil mencapai target tahunannya adalah orang-orang yang berhasil mendapatkan atau setidaknya berproses untuk mencapai target-target mereka di setiap bulannya. Tentu saja, orang-orang yang sukses mencapai target bulanannya, mereka adalah orang-orang yang berhasil mengelola hari-harinya dengan baik dan terencana. Dan klimaksnya, orang yang berhasil mengelola hari-harinya dengan baik adalah orang yang berhasil mengelola waktu paginya dengan baik. Hingga hari ini saya percaya, pagi hari itu adalah salah satu momentum yang paling menentukan apakah kita dapat menjalani hari kita 24 jam kedepan dengan baik atau tidak.

Pagi hari memang saat yang paling menyenangkan untuk menyusun aktivitas harian, ‘mencuri start‘ pekerjaan di hari tersebut, hingga berkontemplasi merenungi hakikat kehiidupan kita #ceilah . Poin terakhir ini yang paling sering saya lakukan, merefleksikan apa yang menjadi rutinitas harian kita dengan big picture sosok ideal yang kita harapkan atas diri kita. The ultimate-nya adalah, kita punya potensi keberkahan pada waktu kita dalam sehari kedepan.

“Allahumma baarik ummaty fii bukuuriha..Ya Allah berkahilah umat dengan segala aktivitas di waktu subuh (pagi)”

Ini salah satu warisan doa sepanjang zaman Rasulullah SAW yang selalu membuat saya takjub. Doa yang tulus dan ikhlas yang beliau pintakan untuk ummatnya. Singkat, padat, jelas, sangat spesifik, dan powerfull. Tidak perlu banyak deskripsi untuk menjelaskannya, tapi rasakan dan buktikan sendiri saja. Rasakah keberkahan waktunya, rasakan kenikmatan waktu yang panjang dan efektif untuk mengerjakan apapun yang kita inginkan. Trust me, it works! πŸ˜€

Tips tambahan untuk mengelola waktu pagi, ada artikel bagus yang saya rekomendasikan untuk dibaca disini , tentang how to have a beter morning. Tiga yang menjadi favorit saya:

1. Planning the night before

Ini seriusan ngefek banget kalau bisa dilakukan konsisten. Kalau kita bisa merencanakan apa yang mau dikerjakan di hari sebelumnya, paginya kita bangun, abis QL dan ngaji bet bet bet..langsung deh garap kerjaan yang sudah dikerjakan. Kalau dulu yang pernah main game GBA-nya Pokemon, “Its super effective!”

pikachu

2. Manage your energy, not your time

Waktu pagi itu waktu dimana kita paling bertenaga (secara abis bobo, baru di-charge) dan paling bisa fokus. Jadi pastikan dalam membuat todolist, selalu utamakan pekerjaan yang paling berdampak di hari itu atau yang paling sulit di awal hari. Buat timeblocking aktivitas kita ketika membuat list pekerjaan harian kita, kalau saya biasanya menggunakan tools Workflowy dan membaginya seperti ini. Jangan malah dipakai buat aktivitas sosmed berlebihan ya πŸ™‚

focus

3. Hold phone/WA and email until noon

Agar waktu pagi kita bisa lebih optimal, kurangi distraksi seoptimal mungkin, salah satunya aktivitas cek-cek WA, email, apalagi sosial media. Buat saya ini agak berat terutama dengan role di kantor saat ini yang banyak berhubungan dengan klien Badr. Jadi mungkin cuma bisa sampai jam 6 atau jam 7, baru kalau weekend bisa lebih lama lagi.

***

Bangun pagi memang bukan pekerjaan mudah, apalagi tetap bertahan untuk tidak ber-‘teparan’ di muka bumi empuk alias kasur (red : kalo ini asli true story wkwk), tapi ia adalah checkpoint pertama yang paling kongkrit yang bisa kita lakukan, kalau kita ingin melakukan perubahan besar dalam kehidupan kita. Yosh!

battle of fajr